PRAKTIKUM VII Rumus Bunga Diagram Bunga
PRAKTIKUM VII
Topik : Rumus Bunga dan Diagram Bunga
Tujuan : Membuat rumus bunga dan diagram bunga
Hari/ Tanggal : Rabu/ 17 Mei 2017
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP
UNLAM Banjarmasin

I.
ALAT DAN BAHAN
Alat: 1. Baki atau nampan
2. Alat tulis
Bahan: 1. Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)
2.
Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis)
3.
Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis
flos-aeris)
4.
Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensisL.)
5.
Bunga Tasbih (Canna indica)
6.
Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)
II.
CARA KERJA
1.
Menyiapkan alat dan bahan.
2.
Menggambar
bagian-bagian pada bunga.
3.
Membuat rumus bunga dan diagram bunga dari
bahan-bahan yang tersedia dengan memperhatikan komponen-komponen seperti
kelopak, mahkota, benang sari, dan putik.
4.
Membuat laporannya.
III.
TEORI DASAR
Bagian
tumbuhan yang sering dideskripsikan adalah bunganya.Dalam mendeskripsikan
bunga, selain dengan kata-kata, dapat pula ditambahkan dengan gambar yang
melukiskan bagian-bagian bunga atau berupa diagram bunga.Susunan bunga dapat
pula dinyatakan dengan sebuah rumus yang terdiri atas lambang-lambang,
huruf-huruf, dan angka-angka yang semua itu dapat memberikan gambaran mengenai
berbagai sifat bunga beserta bagian-bagiannya.
A. Diagram Bunga
Diagram
bunga merupakan gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua bagian yang
dipotong-potong melintang. Jadi pada diagram itu digambarkan
penampang-penampang melintang daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari, dan
putik, juga bagian-bagian yang masih ada selain keempat bagian utama tersebut.
Dalam
membuat diagram bunga perlu diperhatikan letak bunga pada tumbuhan (axillaris atau terminalis) dan bagian-bagian bunga (jumlah, bentuk, kedudukan) itu
sendiri. Pembuatannya sendiri dapat secara empirik (keadaan sesungguhnya) atau
teoritik (keadaan seharusnya).
B. Rumus Bunga
Lambang-lambang
yang dipakai dalam rumus bunga memberitahukan sifat-sifat bunga bertalian
dengan simetri dan jenis kelaminnya, huruf-huruf merupakan singkatan dari
bagian-bagiannya, sedangkan angka menyatakan jumlah masing-masing bagian bunga.
Oleh suatu rumus bunga dapat ditunjukkan hal-hal sebagai berikut :
a. Kelopak (calyx) dinyatakan dengan huruf K
b. Mahkota atau
tajuk (corolla) dinyatakan dengan
huruf C
c. Benang sari
(androecium) dinyatakan dengan huruf
A, dan
d. Putik (gynaecium) dinyatakan dengan huruf G.
Jika
antara kelopak bunga dan mahkota bunga tidak dapat dibedakan, untuk menyatakan bagian tersebut
digunakan huruf P untuk tenda bunga (perigonium).Penulisan
rumus bunga dibelakang huruf-huruf tersebut ditaruhkan angka-angka yang dapat
menyatakan jumlah bagian-bagian bunga tersebut.Antara huruf dan angka diberikan
tanda koma (,).
Di
depan rumus bagian bunga, hendaknya ditambahkan simetri dari bunga, biasanya
diberikan 2 macam tanda simetri yaitu (*) untuk bunga bersimetri banyak, dan
tanda (↑) untuk bunga bersimetri 1. Selain lambang yang menunjukkan jenis
kelamin bunga, untuk bunga banci digunakan lambang (☿),
untuk bunga jantan dipakai lambang (♂) dan bunga betina dipakai lambang
(♀).Untuk menyatakan keadaan antara daun-daun kelopak, tajuk dan benang sari (berlekatan atau terpisah)
digunakan tanda kurung untuk mengapit angka.Sedangkan bakal buah dinyatakan
dengan garis (diatas atau dibawah) angka yang menunujukkan jumlah putik sesuai
dengan kedudukannya.
IV.
HASIL PENGAMATAN
A.
Tabel Hasil Pengamatan
No.
|
Nama
Bunga
|
Diagram Bunga
|
Rumus Bunga
|
|
1.
|
Bunga Alamanda (Alamanda
cathartica L.) 2.
Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis) 3. Bunga
Anggrek Kalajengking (Arachis
flos-aeris) 4.
Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensisL.) 5.
Bunga Tasbih (Canna sp) 6.
Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)
|
|
☿ * K 5, [C 5, A 5], G (2)
|
|
2.
|
Bunga Kertas (Bougainvillea
spectabilis) 3.
Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis
flos-aeris) 4.
Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensisL. 5.
Bunga Tasbih (Canna sp) 6.
Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)
|
|
☿↑K(5), C (5), A 7, G 1
|
|
3.
|
Bunga Anggrek Kalajengking
(Arachis flos-aeris)
|
|
☿↑P5, A 2, G 2
|
|
4.
|
Bunga Sepatu (Hibiscus
rosa-sinensisL.)
|
|
☿ * K [7+(5)], C 5, A (~), G5
|
|
5.
|
Bunga Tasbih
(Canna sp)
|
|
☿↑ K 3, C 3, A 5, G (3)
|
|
6.
|
Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)
|
|
☿ * P4+4+8+8+8, A ~, G 1
|
B.
Gambar hasil pengamatan
1. Bunga Alamanda (Allamanda
cathartica L.)
a. Gambar
pengamatan
![]() |
Keterangan:
1. Mahkota
2. Benang sari
3. Putik
4. Tangkai bunga
5. Kelopak
b. Foto
pengamatan
![]() |
Keterangan:





4. Tangkai bunga
5. Kelopak
Sumber:
Dokumentasi Pribadi.2017
c. Foto
literatur
![]() |
Keterangan:





3. Putik
4. Tangkai bunga
5. Kelopak
Sumber:
Riana. 2016
2. Bunga Kertas (Bougainvillea
spectabilis)
a.
Gambar pengamatan
![]() |
Keterangan:
1. Tangkai bunga
2. Benang sari
3. Putik
4. Tenda Bunga
b.
Foto pengamatan
![]() |
Keterangan:




2. Benang sari
3. Putik
4. Tenda Bunga
Sumber:
Dokumentasi Pribadi.2017
c.
Foto literatur

Keterangan:


3. Putik
4. Tenda Bunga
Sumber:Sucipto, Edi.
2014
3. Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
a. Gambar
pengamatan

Keterangan:
1. Tangkai bunga
2. Benang sari
3. Putik
4. Tenda Bunga
b. Foto
pengamatan
![]() |
Keterangan:


2. Benang sari


4. Tenda Bunga
Sumber:
Dokumentasi Pribadi.2017
c. Foto
literatur
![]() |




4. Tenda Bunga
Sumber:Hananto, Akhyari. 2015
4. Bunga Sepatu (Hibiscus
rosa-sinensisL.)
a. Gambar pengamatan
![]() |
Keterangan:
1. Mahkota
2. Benang sari
3. Putik
4. Tangkai bunga
5. Kelopak
6. Kelopak tambahan
b. Foto
pengamatan
![]() |






3. Putik
4. Tangkai bunga
5. Kelopak
6. Kelopak tambahan
Sumber:
Dokumentasi Pribadi.2017
c. Foto
literatur
![]() |
Keterangan:



2. Benang sari
3. Putik



5. Kelopak
6. Kelopak tambahan
Sumber:Mulyono, Edi. 2015
5. Bunga Tasbih (Canna
indica)
a. Gambar
pengamatan
![]() |
Keterangan:
1. Mahkota
2. Benang sari
3. Putik
4. Tangkai bunga
5. Kelopak
b. Foto
pengamatan
![]() |
Keterangan:




3. Putik

5. Kelopak
Sumber:
Dokumentasi Pribadi.2017
c. Foto
literatur
![]() |



3. Putik


5. Kelopak
Sumber: Junisa, Tria Hastuti.
2015
6. Bunga Teratai (Nymphaea
lotus L.)
a. Gambar
pengamatan

Keterangan:
1. Tangkai bunga
2. Benang sari
3. Putik
4. Tenda bunga
b. Foto
pengamatan
![]() |
Keterangan:


3. Putik
4. Tenda bunga
c. Foto
literatur

Keterangan:




Sumber:
Aulia, Kimmy. 2014
V.
ANALISIS DATA
1.
Bunga Alamanda (Allamanda
cathartica L)
Klasifikasi dari
Bunga Alamanda yaitu sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Asteridae
Ordo : Gentianales
Familia : Apocynaceae
Genus : Allamanda
Species : Allamanda
cathartica L.
Sumber : Cronquist. 1981
Berdasarkan dari pengamatan yang dilakukan, bunga Alamanda merupakan bunga
berjenis kelamin banci
karena dalam 1 bunga terdapat dua alat kelamin sekaligus (hermaphrodit) yaitu putik dan benang sari. Pada Bunga ini memiliki 5
kelopak yang bebas satu sama lain dan terletak dalam 1 lingkaran. Benang sari
jumlahnya 5 buah dan saling berlekatan. Mahkota bunga ada 5 lembar
yang saling
berlekatan satu sama lain dan tersusun dalam 1 lingkaran. Mahkota
bunga ini berbentuk membulat beraturan. Mahkota
bunga dan benang sarinya saling berlekatan dengan putik berjumlah satu buah.
Bunga ini bersimetri banyak (polysimetris).
Bunga ini tumbuh pada ujung cabang. Setiap tangkai bunga
terdapat lebih dari 2 bunga. Bunga Alamanda ini berwarna kuning cerah.
Ukurannya ada yang besar dan ada yang kecil, disesuaikan dengan ukuran daunnya.
Berdasarkan jumlah dan letak kelopak, mahkota, benang sari dan putik, bunga
alamanda dapat dirumuskan sebagai berikut☿ * K 5, [C 5, A 5], G (2) artinya bunga alamanda
termasuk bunga banci yang memiliki simetri banyak, kelopak bunga terdiri atas 1
lingkaran berjumlah 5, Mahkota bunga berjumlah 5 serta benang sari berjumlah 5 saling berlekatan. Kemudian putik berjumlah 2.
2. Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis)
Klasifikasi dari
Bunga Kertas yaitu sebagai berikut:
Kingdom
: Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Caryophyllidae
Crdo : Caryophyllles
Familia : Nyctginaceae
Genus : Bougainvillea
Species :Bougainvillea
spectabilis
Sumber
: Cronquist. 1981
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa bunga bogenvil atau bunga kertas
merupakan bunga yang berjenis kelamin banci atau memiliki dua alat kelamin
sekaligus, yaitu terdapat putik dan benang sari. Bunga yang sebenarnya terletak
di antara daun pemikat yang berwarna. Bunga ini ada yang berwarna merah muda,
putih dan jingga. Terdapat 5 kelopak yang saling berlekatan, 5 mahkota bunga,
dan 8 benang sari Berdasarkan jumlah dan letak kelopak, mahkota, benang sari
dan putik bunga kertas dapat dirumuskan sebagai berikut ☿↑K(5), C (5), A 7, G 1.
Dari
hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga kertas terletak diujung, namun ada
pula yang terletak diketiak daun. Bunga ini daun pemikatnya ditempeli oleh satu bunga
tabung untuk setiap satu daun pemikat. Rumus bunganya adalah ☿↑K(5), C (5),
A 7, G 1 artinya bunga kertas merupakan bunga banci yang
bersimetri 1, memiliki 5 buah mahkota yang saling berlekatan dengan benang sari
yang tak terhingga/ banyak dan 1 buah putik yang tidak berlekatan. Tanaman ini
merupakan tumbuhan liana yang kokoh dan menjauhi batang.
3. Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Klasifikasi dari
Bunga Anggrek Kalajengking yaitu sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
SubClassis : Lilidae
Ordo :
Orchidales
Familia :
Orchidaceae
Genus :
Arachis
Species : Arachis flos-aeris
Sumber
: Cronquist. 1981
Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan, dapat diketahui bahwa bunga anggrek kalajengking merupakan bunga
berjenis kelamin banci
(hermaphroditus),
dan bersimetri satu (zygomorf). Bunga ini tidak
memiliki mahkota dan kelopak,
akan tetapi bunga ini memiliki 5 tenda bunga yang
tersusun dalam satu lingkaran. Bentuk tenda bunganya memanjang yang bentuk dan
ukurannya tidak sama. Ukuran tenda bunganya ada yang panjang dan ada yang
pendek, bentuknya sangat mirip dengan hewan kalajengking. Pada tenda
bunga ini terdapat bintik-bintik cokelat diseluruh permukaannya. Bunga ini
memiliki 2 benang sari dan 2 putik. Benang sarinya dilindungi oleh sebuah
penutup, dan putik berada di atas penutup tersebut. Bunga ini
tumbuh pada tangkainya. Setiap tangkai terdapat lebih dari 3 atau lebih bunga,
sehingga bunga ini dikelompokkan dalam bunga majemuk.
Berdasarkan jumlah dan letak
kelopak, mahkota, benang sari dan putik, bunga anggrek kalajengking dapat
dirumuskan sebagai berikut☿
↑ P 5, A 2, G 2.
Anggrek kalajengking merupakan bunga banci karena memiliki putik dan benang
sari, tenda bunganya yang menyerupai mahkota bersimetri 1 dan berjumlah 5,
terdapat 2 benang sari dan 2
putik yang menumpang pada dasar bunga.
4.
Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Klasifikasi
dari Bunga Sepatu yaitu sebagai berikut:
Kingdom :
Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Dillenidae
Ordo : Malvales
Familia : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Species : Hibiscus rosa-sinensis L.
Sumber
: Steenis, 2002
Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan, dapat diketahui bahwa bunga sepatu merupakan bunga
berjenis kelamin banci, yaitu memiliki 2 alat kelamin sekaligus (hermaphroditus) yaitu putik dan benang
sari. Bunga ini terdiri dari kelopak, kelopak tambahan, mahkota, putik dan
benang sari. Kelopak
(kalyx) bunga ini sebanyak 7 buah dengan
kelopak tambahan
sebanyak 5 buah yang saling berlekatan. Jumlah mahkotanya sebanyak 5 buah dan
berwarna merah
tua.Benang sari (androecium) pada
bunga ini jumlahnya tak terhingga (∞)dan
putik (gynaecium) yang berjumlah 5 buah.Bakal buahberada dibawah
mahkota bunga namun masih menumpang
di dasar bunga. Bunga ini tumbuh pada ujung cabang. Mahkotanya berbentuk
lanset. Serbuk sarinya berwarna kuning. Berdasarkan jumlah dan letak kelopak,
mahkota, benang sari dan putik, bunga kembang
sepatu dapat dirumuskan sebagai berikut☿ * K [7 +
(5)], C 5, A (~), G 5. Dari rumus tersebut dapat
diterangkan bahwa pada kembang sepatu merupakan bunga banci (hermaphroditus),terdapat kelopak bunga
(K) yang berjumlah 7 tidak berlekatan dan 5 kelopak tambahan yang berlekatan,
mahkota bunganya (C) berjumlah 5 buah dan tidak berlekatan, jumlah benang
sarinya (A) tak terhingga saling berlekatan dan jumlah putiknya (G) 5 buah yang
terletak paling atas. Bakal buahnya tenggelam pada dasar bunga yang terjadi
dari 5 daun buah yang berlekatan.Bagian bunganya khususnya pada mahkotanya
asimetri karena pada tepi mahkotanya tidak beraturan bentuknya.
5. Bunga Tasbih (Canna sp)
Klasifikasi dari
Bunga Tasbih yaitu sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Cannaceae
Genus : Canna
Species : Canna
sp
Sumber
: Steenis, 2002
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa bunga tasbih merupakan bunga majemuk
yang mempunyai karangan bunga yang kerap kali bercabang, bunga dalam bulir atau
tandan, tangkainya pendek atau duduk, kelopak daun tidak sama dan kerap kali
berwarna seperti mahkota, akan tetapi ukurannya lebih kecil. Bunga
tasbih berjenis kelamin banci
(hermaphroditus) karena dalam satu bunga terdapat
2 alat kelamin sekaligus, yaitu
alat kelamin jantan dan betina. Bunga ini memiliki 3 kelopak yang tersusun dalam satu
lingkaran. Mahkotanya
juga berjumlah 3 lembar dan tersusun dalam satu lingkaran. Benang sari
berbentuk lembaran yang menarik berjumlah 5 buah dan tersusun dalam satu
lingkaran.Putiknya berjumlah satu dengan bakal buah yang tenggelam. Bunga
tasbih ini bersifat tidak simetris (asimetris). Berdasarkan jumlah dan letak
kelopak, mahkota, benang sari dan putiknya, bunga tasbih dapat dirumuskan
sebagai berikut☿ ↑K 3,
C 3, A 5, G (3). Dari rumus tersebut dapat diterangkan bahwa pada bunga tasbih
merupakan bunga banci (hermaphrodites),
terdapat kelopak bunga (K) yang berjumlah 3 yang tidak berlekatan, mahkota
bunganya (C) berjumlah 3 buah dan tidak berlekatan, jumlah benang sarinya (A) 5
dan tak berlekatan dan bentuknya menyerupai mahkota dan jumlah putiknya (G) 3 buah
yang terletak paling bawah. Bakal buahnya tenggelam pada dasar bunga yang
terjadi dari 3 daun buah yang berlekatan.Bagian bunganya khususnya pada
mahkotanya simetri banyak.
6. Bunga Teratai (Nymphaea lotus)
Klasifikasi dari
Bunga Teratai yaitu sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Magnolidae
Ordo :
Nymphaeales
Familia : Nymphaeaceae
Genus : Nymphaea
Species
: Nymphaea lotus L.
Sumber :
Steenis, 2002
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan,
diketahui bahwa bunga teratai merupakan bunga berjenis kelamin banci (hermaphroditus) karena memiliki 2 alat
kelamin sekaligus, yaitu benang dan putik. Bunga ini terdiri dari tenda bunga,
putik dan benang sari. Bunga ini tidak memiliki kelopak dan mahkota. Tenda
bunga ini berjumlah 34
dengan susunan melingkar ke atas dan setiap susun terdiri dari 4-8 helai tenda
bunga. Semakin ke atas, ukuran tenda bunga semakin kecil, tetapi tetap
beraturan. Tenda bunga tanaman ini tidak berlekatan, tetapi berdiri sendiri.
Bunga ini memiliki benang sari yang jumlahnya tak terhingga dan putik sebanyak
1 buah.
Bunga ini
bersifat simetri banyak, artinya, dapat dilipat setangkup lebih dari dua
kali/dua posisi. Berdasarkan jumlah dan letak tenda bunga (perigonium), benang
sari, dan putik, bunga teratai dapat dirumuskan sebagai berikut☿* P 4+4+8+8+8, A ~, G 1. Dari
rumus ini, dapat diketahui bahwa terdapa 5 lingkaran tempat tenda bunga. Dan
pada masing masing lingkaran secara berurutan terdapat sebanyak 4, 4, 8, 8, 8.
Terdapat benang sari yang tak terhingga dan putik sebanyak 1 buah.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pengamatan dan analisis data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Diagram
bunga merupakan gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua bagian yang
dipotong melintang yaitu daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari dan putik,
juga bagian-bagian lain.
2.
Rumus bunga adalah lambang-lambang yang digunakan
untuk menunjukkan sifat-sifat bunga seperti jenis kelamin bunga, simetri dan
jumlah bagian-bagian bunga (kelopak, benang sari dll), contoh:
a. Bunga
Alamanda (Allamanda cathartica L.)
dengan rumus bunga:
☿ * K 5, [C 5, A 5], G (2)
b. Bunga Kertas (Bougainvillea
spectabilis) dengan rumus bunga:☿↑ K(5), C(5), A7, G1.
c. Bunga
Anggrek Kalajengking (Arachis flos aeris)
dengan rumus bunga:☿
↑ P5, A2, G2.
d. Bunga Sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis L.) dengan rumus bunga:
☿ * K[7 + (5)], C5,
A(~), G5.
e.
Bunga Tasbih
(Canna sp.) memiliki rumus bunga: ☿↑K3, C3, A5,
G(3).
f.
Bunga Teratai (Nymphaea
lotus L.) dengan rumus bunga:☿* P4+4+8+8+8, A~, G1.
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
A. Daftar Pustaka Gambar
Aulia,
kimmy.(2014).Morfologi tumbuhan praktikum VII Diagram
dan rumusbunga. http://kimmyaulia.blogspot.co.id/2014/06/morfologi-tumbuhan-praktikum-vii.html(diakses
pada 18 Mei 2017)
Hananto,
Akhyari. (2015). https://alamendah.files.wordpress.com/
2015/08/anggrek-kalajengking-arachnis-flos-aeris3.jpg?w=400 &h=381 (Diakses pada tanggal 18 Mei 2017)
Junisa,
Tria Hastuti. (2015). https://upload.wikimedia.org/wikipedia/
commons/thumb/6/65/Bunga_tasbih_%2825%29.jpg/1024px-Bunga_tasbih_%2825%29.jpg
(Diakses pada tanggal 18 Mei 2017)
Mulyono,Edi.(2015).http://4.bp.blogspot.com/KJ0gdonzhFg/VGGRWphdvhI/AAAAAAAAAnQ/nBFV2exL1ng/s1600/Bunga-Sepatu.jpg (Diakses pada tanggal 18 Mei 2017)
Puspa. (2011). http://www.petanimudabogor.com/image-product/img445-1341639815.jpg(Diakses pada tanggal 18 Mei 2017)
Riana.
(2016).http://www.jitunews.com/read/8915/alamanda-cathartica-l-jpg. (Diakses pada tanggal 18 Mei 2017)
Sucipto, Edi. 2014. http://1.bp.blogspot.com/-PzoXO2jIKY/VD5I0
9lDMFI/AAAAAAAAAuE/bfMEXnPMMjQ/s1600/Bugenvil%2B(Bougenvillia%2Bspectabilis).jpg (Diakses pada tanggal 18 Mei 2017)
B.
Daftar
Pustaka Buku
Amintarti,
Sri. (2017). Penuntun Praktikum Morfologi
Tumbuhan. PMIPA FKIP UNLAM: Banjarmasin.
Cronquist, A. (1981). An Integrated System of
Flowering Plants. Columbia University: New York.
Tjitrosoepomo,
Gembong. (2013). Morfologi Tumbuhan.
Gadjah Mada University Press: Yogyakarta
Van Steenis, C.G.G.J., (2002), Flora, hal 233-236, P.T. Pradya Paramita,
Jakarta.
Komentar
Posting Komentar