PRAKTIKUM VIII Akar dan Modifikasinya
PRAKTIKUM VIII
Topik : Akar dan Modifikasinya
Tujuan :
Mengenal tipe-tipe akar dan bentuk-bentuknya serta modifikasinya dari akar pada
beberapa tumbuhan
Hari/ tanggal : Minggu/ 25
April 2017
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I. ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Baki/nampan
2. Alat Tulis
3. Kamera
Bahan : 1. Akar
Padi (Oryza sativa L.)
2.
Akar
Lombok (Capsicum sp.)
3.
Akar Terong (Solanum sp.)
4.
Akar
Wortel (Daucus carota L.)
5.
Akar Bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
6.
Akar Singkong (Manihot utilissima Burm. F.)
7.
Akar Laos (Alpinia galanga)
8.
Akar
Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
9. Akar Benalu (Loranthus sp.)
10. Akar Sirih (Piper betle L.)
II. CARA
KERJA
1.
Menyiapkan alat dan bahan
2.
Mengamati dan menentukan bagian-bagian akar:
leher akar, ujung akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut-rambut
akar, tudung akar.
3.
Mengamati tipe-tipe perakaran: serabut,
tunggang
4.
Mengamati bentuk modifikasi akar: tombak, gasing, benang.
5.
Mengamati bentuk-bentuk dari modifikasi akar: akar
udara, akar penghisap, akar pelekat, akar pembelit, akar napas, akar tunjang,
akar lutut, akar banir.
6.
Menggambar hasil pengamatan dan memberi
keterangan.
7.
Membuat laporannya.
III.
TEORI DASAR
Akar adalah bagian pokok yang ketiga
disamping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya sudah merupakan kormus,
Akar pada umumnya mempunyai sifat-sifat yaitu :
1.
Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya
terdapat dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke
air (hidrotop), meninggalkan udara dan cahaya.
2.
Warnanya
keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
3.
Tumbuh
terus pada ujungnya tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah jika dibandingkan
dengan batang.
4.
berbentuk
meruncing, sehingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Bagi Tumbuhan akar mempunyai fungsi
untuk :
1.
Memperkuat
berdirinya tumbuhan
2.
Menyerap
air dan zat-zat makanan yang terlarut dalam air dari dalam tanah.
3.
Mengangkut
air dan zat-zat makanan ketempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan.
4.
Tempat
penimbunan makanan.
Bagian-bagian akar pada umumnya dapat dibedakan menjadi 7, yaitu :
1.
Leher akar atau pangkal akar (collum)
2.
Ujung
akar (apex radicis)
3.
Batang
akar (corpus radicis)
4.
Cabang-cabang
akar (radix lateralis)
5.
Serabut
akar (fibrilla radicalis)
6.
Rambut-rambut
akar (pilus radicalis)
7.
Tudung
akar (calyptra)
Pada
tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam system perakaran yaitu system akar
tunggang (radix primaria) dan system akar serabut (radix adventica).
Berdasarkan percabangan dan bentuknya, akar tunggang dibedakan atas :
1) Akar
tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang.
Akar
tunggang yang tidak bercabang ini biasanya berhubungan dengan fungsinya sebagai
tempat penimbunan zat makanan cadangan sehingga memeliki bentuk yang istimewa
seperti :
a. berbentuk
sebagai tombak (fusiformis)
b. berbentuk gasing (napiformis)
c. berbentuk benang (filiformis)
2)
Akar
tunggang yang bercabang
Akar
tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang
banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi.Sehingga dapat memberi kekuatan
yang lebih besar kepada batang, dan juga daerah perakaran menjadi amat luas,
sehingga dapat diserap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.
Sistem perakaran serabut pada tanaman dapat di bedakan atas 3 hal
yaitu :
1.
Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil
berbentuk benang.
2.
Akar-akar
serabut kaku keras dn cukup besar seperti tambang.
3.
Akar
serabut besar-besar hampir seperti lengan.
Dilihat dari cara
hidup suatu tanaman, maka pada berbagai jenis tumbuhan sering kita temukan
akar-akar yang mempunyai sifat dan fungsi khusus misalnya :
1.
Akar udara atau akar gantung (radix aereus)
2.
Akar
penggerek atau akar penghisap (houstorium)
3.
Akar
pelekat (radix adligans)
4.
Akar
pembelit (orrhus radicalis)
5.
Akar
nafas (pneumatophora)
6.
Akar
tunjang
7.
Akar
lutut
8.
Akar
banir.
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Pengamatan
No
|
Tumbuhan
|
Bagian Akar
|
Tipe
|
Modifikasi
|
Khusus
|
||||||||||||
Leher
|
Ujung
|
Batang
|
Cabang
|
Serabut
|
Rambut
|
Tudung
|
|||||||||||
1.
|
Akar Padi
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
-
|
√
|
Serabut
|
-
|
-
|
||||||
2.
|
Akar Lombok
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
Tunggang
|
-
|
-
|
||||||
3.
|
Akar Terong
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
Tunggang
|
-
|
-
|
||||||
4.
|
Akar Wortel
|
√
|
√
|
√
|
√
|
-
|
√
|
√
|
Tunggang
|
Umbi
Akar
|
-
|
||||||
5.
|
Akar Bengkuang
|
√
|
√
|
√
|
√
|
-
|
-
|
√
|
Tunggang
|
Umbi
Akar
|
-
|
||||||
6.
|
Akar Singkong
|
√
|
√
|
√
|
√
|
-
|
-
|
√
|
Tunggang
|
Umbi
Akar
|
-
|
||||||
7.
|
Akar Laos
|
√
|
√
|
√
|
√
|
-
|
√
|
√
|
Serabut
|
Rimpang
|
-
|
||||||
8.
|
Akar Anggrek Kalajengking
|
√
|
√
|
√
|
-
|
-
|
-
|
√
|
-
|
-
|
Akar
Udara
|
||||||
9.
|
Akar Benalu
|
√
|
√
|
-
|
√
|
-
|
-
|
√
|
-
|
-
|
Akar
Penghisap
|
||||||
10.
|
Akar Sirih
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
-
|
-
|
Akar
Perekat
|
||||||
B.
Gambar hasil
pengamatan
1. Padi (Oryza sativa)
a.
Gambar pengamatan

1. Leher akar
2. Batang akar
3. Cabang akar
4. Ujung akar
b.
Berdasarkan foto
pengamatan:
![]() |
Keterangan:




Sumber: Dokumentasi Pribadi.2017
c.
Berdasarkan foto
literatur:
![]() |
Keterangan:




Sumber: Kimmy Aulia,
2014.
2. Lombok (Capsicum Sp)
a. Gambar pengamatan:
![]() |
Keterangan:
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Cabang akar
4. Ujung akar
b.
Berdasarkan foto
pengamatan:
![]() |
Keterangan:




Sumber : Dokumentasi
Pribadi. 2017.
c.
Berdasarkan foto
literatur:

Keterangan:
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Cabang akar
4. Ujung akar
Sumber : Kimmy Aulia,
2014.
3.
Terong (Solanum
Sp)
a.
Gambar pengamatan:
![]() |
Keterangan:
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Cabang akar
4. Ujung akar
b. Berdasarkan foto pengamatan:

Keterangan:
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Cabang akar
4. Ujung akar
Sumber: Dokumentasi
Pribadi. 2017.
c.
Berdasarkan foto
literatur:

Keterangan:




4. Ujung akar
Sumber: Rahmiati, Putri.(2015).
4. Wartel (Daucus carota L.)
a.
Gambar pengamatan:
![]() |
Keterangan:
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Cabang akar
4. Ujung akar
b.
Berdasarkan foto
pengamatan:





3. Cabang akar
4. Ujung akar
Sumber: Dokumentasi Pribadi.2017
c.
Berdasarkan foto
literatur:
![]() |
Keterangan:




Sumber: Kimmy
Aulia, 2014.
5. Bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
a.
Gambar pengamatan:
![]() |
Keterangan:
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Cabang akar
4. Ujung akar
b.
Berdasarkan foto
pengamatan:
![]() |
Keterangan:




Sumber: Dokumentasi Pribadi. 2017.
c.
Berdasarkan foto
literatur:

Keterangan:




Sumber: Kimmy
Aulia, 2014.
6. Singkong
(Manihot utilisima Burm. F.)
a.
Gambar pengamatan:
![]() |
Keterangan:
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Cabang akar
4. Ujung akar
b.
Berdasarkan foto
pengamatan:
![]() |
Keterangan:


3. Cabang akar

Sumber: Dokumentasi
Pribadi.2017.
c.
Berdasarkan foto
literatur
![]() |
Keterangan:
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Cabang akar
4. Ujung akar
Sumber: Rahmiati, Putri.2015
7. Laos (Alpinia
galanga)
a.
Gambar pengamatan:
![]() |
Keterangan:
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Cabang akar
4. Ujung akar
b.
Berdasarkan foto
pengamatan:
![]() |
Keterangan:



3. Cabang akar

Sumber: Dokumentasi Pribadi.2017.
c.
Berdasarkan foto
literatur:
![]() |
Keterangan:




Sumber: Rahmiati, Putri.2015
8.
Anggrek Kalajengking(Arachis flos-aeris)
a.
Gambar pengamatan:
![]() |
Keterangan:
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Cabang akar
4. Ujung akar
b.
Berdasarkan foto
pengamatan:
![]() |
Keterangan:
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Cabang akar
4. Ujung akar
Sumber: Dokumentasi
Pribadi.2017.
c.
Berdasarkan foto
literatur:
![]() |
Keterangan:




Sumber: Rahmiati,
Putri.2015
9. Benalu (Lorathus Sp)
a.
Gambar pengamatan:
![]() |
Keterangan:
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Cabang akar
4. Ujung akar
b.
Berdasarkan foto
pengamatan:

Keterangan:
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Cabang akar
4. Ujung akar
Sumber: Dokumentasi Pribadi.2017.
c.
Berdasarkan foto
literatur:
![]() |
Keterangan:
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Cabang akar
4. Ujung akar
Sumber: Rahmi Pratiwi,
2015
10. Sirih (Piper
betle L.)
a.
Gambar pengamatan:
![]() |
Keterangan:
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Cabang akar
4. Ujung akar
b.
Berdasarkan foto
pengamatan:
![]() |
Keterangan:




4. Ujung akar
Sumber: Dokumentasi
Pribadi. 2017.
c.
Berdasarkan foto
literatur:
![]() |
Keterangan:




Sumber: Rahmiati, Putri.2015
V.
ANALISIS DATA
1.
Akar Padi (Oryza sativa
L.)
Klasifikasi dari akar padi yaitu sebagai berikut:
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub Classis :
Commelinidae
Ordo :
Cyperales
Familia :
Poaceae
Genus :
Oryza
Species :
Oryza sativa L
Sumber : (Cronquist, 1981)
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, dapat diketahui tanaman padi merupakan
tumbuhan yang memiliki sistem perakaran serabut, dimana cabang akarnya sangat
banyak dan kecil-kecil. Bentuk akarnya seperti benang yang berguna untuk memperluas
bidang penyerapan dan untuk memperkuat berdirinya batang. Akar serabut ini
berbentuk benang karena akar-akar serabutnya yang kecil dan panjang. Tidak
mengalami modifikasi pada akarnya.
2. Akar
Lombok (Capsicum sp.)
Klasifikasi dari akar Lombok yaitu sebagai berikut:
Kingdom :
Plantae.
Divisio : Magnoliophyta.
Classis : Magnoliopsida.
Subclassis : Asteridae.
Ordo : Solanales.
Familia : Solanaceae.
Genus : Capsicum.
Spesies : Capsicum sp.
Sumber : (Cronquist,
1981)
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan, akar pada tanaman lombok mempunyai
sistem perakaran tunggang karena tumbuhan lombok termasuk dalam tumbuhan dikotil, dengan bentuk
akar yang berupa
benang. Memiliki akar serabut karena memiliki akar lembaga yang dalam
perkembangan selanjutnya mati dan kemudian disusul oleh sejumlah akar yang
mempunyai ukuran besar yang hampir
sama, dan semuanya keluar dari pangkal akar. Tanaman ini memiliki bagian-bagian
akar seperti akar utama, ujung akar, leher akar, serabut akar, cabang akar, dan
rambut akar. Akar tanaman ini
tidak mengalami modifikasi. Tipe akar Lombok adalah akar tunggang karena
dari akar pokok yang berasal dari
akar lembaga. Bentuk akarnya tunggang bercabang atau ramonus.Tidak
mengalami modifikasi akar.
3. Akar
Terong (Solanum sp.)
Klasifikasi dari akar terong yaitu sebagai berikut:
Kingdom : Plantae.
Divisio
: Magnoliophyta.
Classis
: Magnoliopsida.
Subclassis
: Asteridae.
Ordo
: Solanales.
Familia
: Solanaceae.
Genus
: Solanum.
Spesies
: Solanum sp.
Sumber : (Cronquist,
1981)
Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan, akar pada tanaman terong mempunyai
sistem perakaran tunggang dan pada terong dapat dilihat dengan jelas mana
batang akar sehingga dapat dibedakan, cabang akar, serabut akar dan
rambut-rambut akar. Terong dikatakan akar tunggang karena pada terong akar lembaganya
tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang
lebih kecil. Akar terong tidak
mengalami modifikasi, hanya saja, akar lembaganya tumbuh
terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih
kecil.
Tipe akar dari teronga
adalah akar tunggang karena berasal dari akar lembaga. Bentuk akarnya adalah
benang karena walaupun seperti akar serabut namun tidak begitu mengalami
percabangan. Akar tanaman terong
tidak
mengalami modifikasi akar.
4. Akar
Wortel (Daucus carota L.)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae.
Divisio :
Magnoliophyta.
Classis :
Magnoliopsida.
Sub Classis : Rosidae.
Ordo :
Apiales.
Familia :
Apiaceae.
Genus :
Daucus.
Species :
Daucus carota L.
Sumber : (Steenis,
2002)
Berdasarkan hasil
pengamatan yang dilakukan, wortel (Daucus
carota L.) merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar tunggang.Wortel memiliki akar berbentuk
tombak yang pangkal akarnya membesar runcing ke ujung dengan serabut-serabut
akar sebagai percabangan. Akar wortel merupakan modifikasi dari umbi akar yang
merupakan tempat penimbunan cadangan makanan. Sehingga pada bagian ini
mengalami pembesaran karena tempat untuk penimbunan cadangan makanan Akar
wortel berbentuk tombak dan merupakan tipe akar tunggang yang tidak bercabang.
Berbentuk seperti tombak atau Fusiformis
karena pangkalnya yang besar dan meruncing ke ujung dengan serabut-serabut akar
sebagai percabangan yang biasanya menjadi tempan penimbunan makanan. Akarnya
ini merupakan modifikasi yang disebut dengan umbi akar.
5. Akar
Bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
Klasifikasi dari akar bengkuang yaitu sebagai
berikut:
Kingdom :
Plantae.
Divisio : Magnoliophyta.
Classis : Magnoliopsida.
Sub
Classis : Caryophyllidae.
Ordo : Caryophyllales.
Familia :
Chenopodiceae.
Genus : Pachyrrhizus.
Species : Pachyrrhizus
erosus Urb.
Sumber : (Steenis,
2002)
Dari
hasil pengamatan yang kami lakukan, diketahui bahwa akar bengkoang sistem
perakaran tunggang
yang berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan makanan cadangan. Umbi
bengkoang ini mempunyai bentuk seperti gasing (napiformis), yaitu memiliki pangkal akar yang besar dan membulat,
cabangnya berupa akar-akar serabut yang hanya terdapat pada ujung yang sempit
meruncing. Akar berbentuk gasing ini juga termasuk dalam akar tunggang yang
tidak bercabang atau sedikit bercabang. Akar bengkuang mengalami modifikasi menjadi umbi akar yang berfungsi sebagai
tempat penimbunan makanan cadangan. Akar
bengkuang dapat dikonsumsi dan dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik serta
dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
6. Akar
Singkong (Manihot utilisima Burm. F.)
Klasifikasi dari akar singkong yaitu sebagai berikut:
Kingdom : Plantae.
Divisio : Magnoliophyta .
Classis : Magnoliopsida.
Sub
Classis : Rosidae.
Ordo : Euphorbiales.
Familia : Euphorbiaceae.
Genus : Manihot.
Species : Manihot
utilisima Burm. F.
Sumber : (Steenis, 2002)
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa
akar singkong memiliki sistem perakaran serabut. Disebut akar serabut yaitu
jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul
oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari
pangkal batang. Akar singkong berbentuk seperti benang-benang. Akarnya dapat bermodifikasi
menjadi umbi akar yang merupakan penjelmaan dari akar-akar serabut. Umbinya
merupakan tempat penimbunan makanan, disamping itu terdapat juga cabang akar
(radix lateralis). Umbi akar ini tidak mungkin dapat dijadikan sebagai alat
perkembangbiakan. Tanaman ini berkembang
biak secara vegetatif dengan stek batang.
7. Akar
Laos (Alpinia galanga)
Klasifikasi dari akar laos yaitusebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub
Classis : Zingeberidae
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Alpinia
Species : Alpinia
galanga
Sumber : (Steenis,
2002)
Berdasarkan
pengamatan, tumbuhan laos merupakan tumbuhan yang memiliki sitem
perakaran serabut dengan bentuk akar seperti benang. Akarnya merupakan
modifikasi dari batang semu dan daun yaitu akar rimpang. Rimpang laos ini
sebenarnya adalah perubahan bentuk atau hasil modifikasi dari batang berserta
daun yang terdapat di dalam tanah. Bercabang-cabang, tumbuh mendatar, dan dari
segi ujungnya dapat tumbuh tunas yang baru yang muncul di atas tanah, dan dapat
merupakan suatu tumbuhan baru. Di samping sebagai alat perkembangbiakan,
rimpang ini juga berfungsi sebagai tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan yang dimanfaatkan manusia sebagai rempah-rempah.
Tanda-tanda yang membuktikan bahwa rimpang merupakan
modifikasi dari batang, yaitu beruas-ruas, berbuku-buku, akar
tidak pernah bersilia, berdaun, tetapi daunnya telah menjelma menjadi
sisik-sisik, mempunyai kuncup-kuncup dan tumbuhnya
tidak ke pusat bumi atau air, makan
tetapi kadang-kadang langsung ke
atas, muncul di atas tanah. Rimpang pada laos ini memilki warna kemerahan.
8. Akar
Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris)
Klasifikasi dari akar anggrek kalajengking yaitu
sebagai berikut:
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub Classis : Liliidae
Ordo :
Orchidales
Familia :
Orchidaceae
Genus :
Arachis
Species :
Arachis flos-aeris
Sumber :
(Steenis,
2002)
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan, tanaman
Anggrek
kalajengking memiliki sistem perakaran tunggang. Selain itu, tanaman ini juga memiliki
akar udara atau akar gantung (radix
aereus) yang mempunyai sifat dan tugas khusus. Akar ini keluar dari
bagian-bagian di atas tanah, menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah. Bergantung
pada tingginya tempat permukaan keluarnya akar ini dapat amat panjang. Selama
masih menggantung, akar ini hanya dapat membantu dalam penyerapan aiur dan zat
gas di udara, dan sering kali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air atau
udara yang disebut velamen, tetapi
setelah mencapai tanah. Untuk bagian yang masuk dalam tanah berkelakuan seperti
akar biasa, yaitu menyerap air dan zat makanan dari tanah. Sedangkan bagian yang di atasnya sering kali berubah
menjadi batang yang kemudian
menjadi tempat tumbuhnya bunga. Akar
pada anggrek tidak mengalami modifikasi akar ini menempel pada akarnya.
9. Akar
Benalu (Loranthus sp.)
Klasifikasi dari akar benalu yaitu sebagai berikut:
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub Classis : Rosidae
Ordo :
Santalales
Familia :
Loranthaceae
Genus :
Loranthus
Species :
Loranthus sp.
Sumber : (Steenis,
2002)
Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan, tumbuhan benalu merupakan tumbuhan yang memiliki akar penggerek atau akar penghisap (houstorium) dan merupakan atau memiliki sistem perakaran tunggang,
yaitu akar yang berguna untuk menyerap air ataupun zat makanan dari inangnya.
Akar penggerek ini menembus kulit batang inangnya sampai ke bagian yang
berkayu. Akar
penggerek ini dapat hanya berupa akar-akar pendek yang melekat pada tuan
rumahnya, yang berfungsi menghisap
air dan zat-zat makanan. Akar penghisap pada tumbuhan benalu ini nampak pipih
menggembol dan melekat pada cabang inangnya. Benalu merupakan tumbuhan yang hidup parasit pada
inangnya dan bersifat merugikan, karena dapat membunuh inang yang ditempati.
Tumbuhan benalu merupakan tumbuhan yang hidup sebagai parasit.
10. Akar Sirih (Piper betle
L.)
Klasifikasi dari akar sirih yaitu sebagai berikut:
Kingdom :
Plantae.
Divisio :
Magnoliophyta.
Classis :
Magnoliopsida.
Sub classis : Magnoliidae.
Ordo :
Piperales.
Familia :
Piperaceae.
Genus :
Piper.
Species :
Piper betle L.
Sumber : (Steenis,
2002)
Dari hasil
pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa tanaman sirih merupakan tanaman yang memiliki sistem
perakaran serabut,
yaitu akar yang semuanya
keluar dari pangkal batang. Akar tanaman sirih terdiri dari batang akar, cabang
akar dan serabut akar. Akar-akar serabut ini mempunyai bentuk seperti benang (filiformis). Tanaman sirih juga memiliki akar pelekat yang merupakan akar-akar yang keluar
dari buku-buku batang tumbuhan yang tumbuh memanjang dan berguna untuk menempel
pada penunjangnya.
VI. KESIMPULAN
1. Padi (Oryza sativa)
akarnya serabut, bentuk akar berupa benang.
2. Lombok (Capsicum sp) tipe
akarnya serabut, bentuk akarnya benang.
3. Terong (Solanum sp.) tipe
akarnya tunggang, bentuk akar kerucut panjang dan banyak memiliki cabang.
4. Wortel (Ducus carota L.)
tipe perakarannya tunggang, bentuk akar seperti tombak, dan merupakan
modifikasi dari umbi akar.
5. Bengkuwang (Pachyrrhicus
erosus Urb.) tipe akarnya tunggang, bentuk akar gasing, dan merupakan
modifikasi dari umbi akar.
6. Singkong (Manihot utilissima)
tipe akarnya serabut, bentuk akar berupa seperti tombak dan
merupakan modifikasi dari umbi akar.
7. Laos (Alpinia galanga)
akarnya serabut, bentuk akarnya benang dan merupakan
modifikasi dari akar rimpang.
8. Anggrek kalajengking (Arachis
flos-aeris) akarnya serabut, bentuk akar berupa seperti tambang dan
bermodifikasi menjadi akar udara atau akar gantung.
9. Benalu (Loranthus sp.)
tipe akarnya tunggang, bentuk akar seperti tambang dan
merupakan modifikasi dari akar penghisap/penggerek.
10. Tanaman sirih (Piper betle
L.) tipe akarnya serabut, bentuk akar berupa benang, dan merupakan modifikasi
dari akar pelekat.
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
A.
Daftar Pustaka
Gambar
Aulia,
kimmy.(2014).Morfologi tumbuhan
praktikum VIII Akar dan
Modifikasinya. http://kimmyaulia.blogspot.co.id/2014/06/morfologi-tumbuhan-praktikum-viii-akar.html
(diakses pada 1 Mei 2017)
Rahmiati, Putri.(2015). morfologi tumbuhan praktikum VIII Akar danModifikasinya. http://putrirahmiati.blogspot.co.id/2015/06/laporan-morfologi-tumbuhan-akar-dan.html
(diakses pada 1 Mei 2017)
B.
Daftar
Pustaka Buku
Amintarti, Sri. (2017). Penuntun
Praktikum Morfologi Tumbuhan. PMIPA FKIP UNLAM: Banjarmasin.
Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Flowering Plants.
Columbia University: New York.
Stennis, Van. 2002. Flora. Jakarta: PT Pradaya Paramita.
Tjitrosoepomo,
Gembong. (2013). Morfologi Tumbuhan.
Gadjah Mada University Press: Yogyakarta
Komentar
Posting Komentar