PRAKTIKUM IV Bentuk Batang, Arah Tumbuh, Permukaan dan Modifikasi Batang

PRAKTIKUM IV

Topik                 : Bentuk Batang, Arah Tumbuh, Permukaan dan Modifikasi Batang.
Tujuan               : Untuk mengetahui bermacam-macam bentuk batang, arah tumbuh batang, permukaan dan modifikasinya.
Hari/tanggal      : Selasa/21 Maret 2017
Tempat              : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.

 

I.     ALAT DAN BAHAN

A.    Alat-alat:   
1.      Baki
2.      Pisau silet/cutter
3.      Alat tulis
B.     Bahan-bahan:
1.      Rumput Teki (Cyperus rotundus)
2.      Mendong (Fimbrysitilis sp.)
3.      Pisang (Musa paradisiaca L.)
4.      Kembang Telang (Centroma purbescens.)
5.      Sirih (Piper betle L.)
6.      Bambu (Bambusa sp.)
7.      Kaktus (Opuntia vulgaris)
8.      Pepaya (Carica papaya L.)
9.      Jambu Biji (Psidium guajava L.)
10.  Cemara (Casuarina equisetifolia L.)
11.  Ketapang (Terminalia catappa L.)
12.  Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)
13.  Rambusa (Passiflora Feotida)

II.             CARA KERJA
1.      Melakukan pengamatan terhadap bentuk batang, arah tumbuh, permukaan dan modifikasi batang pada tumbuhan yang telah ditetapkan diatas atau tumbuhan lain yang punya karakter sama.
2.      Mengamati tumbuhyan dapat dilakukan di Laboratorium atau di lingkungan sekitar.
3.      Mengamati dan menentukan :
a.       Habitus keseluruhan tumbuhan : herba, herba berkayu, perdu, rumput-rumputan, teki-tekian.
b.      Tipe batang : herbaceus, berkayu, batang rumput, batang mendong.
c.       Bentuk batang : bulat, bersegi, pipih.
d.      Permukaan batang : licin, berusuk, beralur, bersayap, berambut, berduri, ada bekas-bekas daun.
e.       Arah tumbuh batang : tegak lurus, menggantung, berbaring, menjalar, membelit, memanjat, condong, mengangguk.
f.       Tipe percabangan : monopodial, simpodial, dikotom.
g.      Arah tumbuh cabang.
4.      Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.
III.          TEORI DASAR
Batang (caulis) merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Batang adalah sumbu tubuh tumbuhan.
Sifat-sifat batang antar lain sebagai berikut:
a.       Berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya dapat dengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup.
b.      Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
c.       Tumbuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop).
d.      Selalu bertambah panjang di ujungnya. Oleh sebab itu sering dikatakan bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
e.       Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atu ranting-ranting kecil.
f.       Tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.
Sebagai bagian tumbuhan, batang mempunyai fungsi untuk :
a.       Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu daun, bunga dan buah.
b.      Dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi, dan menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa, hingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan.
c.       Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
d.      Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan.
Jika kita membandingkan berbagai jenis tumbuhan, ada di antaranya yang jelas kelihatan batangnya, tetapi ada pula yang tampaknya tidak berbatang. Oleh sebab itu kita membedakan:
a.       Tumbuhan yang tidak berbatang (planta acaulis). Tumbuh-tumbuhan yang benar tidak berbatang sesungguhnya tidak ada, hanya tampaknya saja tidak ada. Hal itu disebabkan karena batang amat pendek, sehingga semua daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan tersusun rapat satu sama lain merupakan suatu roset (rosula), seperti misalnya lobak (Raphanus sativus L.), sawi (Brassica juncea L.). Tumbuhan semacam ini akan memperlihatkan batang dengan nyata pada waktu berbunga. Dari tengah-tengah roset daun akan muncul batang yang tumbuh cepat dengan daun-daun yang jarang-jarang, bercabang-cabang, dan mendukung bunga-bunganya.
b.      Tumbuhan yang jelas berbatang.
Pada tumbuhan yang berbatang jelas dapat dibedakan atas :
1.         Batang basah (herbaceous)
2.         Batang berkayu (lignosus)
3.         Batang rumput (calmus)
4.         Batang mendong (calamus)
            Macam-macam bentuk batang :
1.         Bulat (teres)
2.         Bersegi (angularis), bersegi tiga (triangularis) dan bersegi empat (quadrangularis)
3.         Pipih : filokladia, dan kladodia
Dilihat dari permukaannya batang tumbuh-tumbuhan juga memperlihatkan sifat yang bermacam-mcam seperti :
1.         Licin (laevis)
2.         Berusuk (costatus)
3.         Beralur (sulcatus)
4.         Bersayap (alatus)
5.         Berambut (pilesus)
6.         Berduri (spinosus)
7.         Memperlihatkan bekas-bekas daun
8.         Memperlihatkan banyak lenti sel
9.         Keadaan-keadaan lain seperti lepasnya kerak
     Arah tumbuh batang pada tumbuhan dibedakan atas 8 macam yaitu:
1.         Tegak lurus (erectus)
2.         Mnggantung (dependens, pendulus)
3.         Berbaring (humifusus)
4.         Menjalar atau merayap (repens)
5.         Serong ke atas atau condong (ascendes)
6.         Mengangguk (nutans)
7.         Memanjat ( scandens)
8.         Membelit (volubilis)
a.    Membelit kekiri (sinistrorsum volubilis)
b.    Membelit ke kanan (dextrorsum volubilis)
     Percabangan pada batang umumnya dibedakan tiga macam cara percabangan yaitu :
1.      Percabangan monopodial
2.      Percabangan simpodial
3.      Percabanagan dikotom atau menggarpu
            Cabang-cabang pada suatu tumbuhan biasanya membentuk sudut tertentu dengan batang pokoknya. Dilihat dari besar kecilnya sudut ini maka arak tumbuh cabang pada suatu tanaman berlainan. Umumnya orang membedakan arah tumbuh cabang adalah sebagai berikut :
1.         Tegak (fastigiatus)
2.         Condong ke atas (patens)
3.         Mendatar (horizontalis)
4.         Terkulai (declinatus)
5.         Bergantung (pendulus)





IV.            HASIL PENGAMATAN
A.    Tabel hasil pengamatan
No
Nama spesies
Habitus
Tipe
Bentuk
Permukaan
Arah tumbuh
Tipe percabangan
1.
Rumput teki
Teki-tekian
Batang rumput
Bangun segitiga
Licin
Tegak lurus
Monopodial
2.
Mendong
Herba
Batang Mendong
Bangun segitiga
Licin
Tegak lurus
Monopodial
3.
Pisang
Herba
Batang basah
Bulat
Licin (batang semu), kasar (batang sejati)
Tegak lurus
Monopodial semu
4.
Kembang telang
Herba
Batang basah
Bulat
Licin dan beralur
Membelit
Monopodial
5.
Sirih
Herba
Batang rumput
Bulat
Kasar
Memanjat
Monopodial
6.
Bambu
Herba berkayu
Batang berkayu
Bulat
Licin
Tegak lurus
Monopodial
7.
Kaktus
Suukulen/
Herba
Batang basah
Pipih kladodia
Licin berduri
Tegak lurus
Monopodial
8.
Pepaya
Perdu
Batang Basah
Bulat
Memperlihatkan berkas-berkas daun
Tegak lurus
Monopodial
9.
Jambu biji
Pohon kecil
Batang berkayu
Bulat
Lepasnya kerak
Tegak lurus
Simpodial
10.
Cemara
Pohon kecil
Batang berkayu
Bulat
Kasar
Condong ke atas
Monopodial
11.
Ketapang
Pohon kecil
Batang berkayu
Bulat
Kasar
Tegak lurus
Monopodial
12.
Bogenvil
Perdu
Batang berkayu
Bulat
Kasar berduri
Memanjat pada duri
Simpodial
13.
Passiflora Feotida
Herba
Batang basah
Bulat
Licin
Menjalar
Simpodial
 V.                ANALISIS DATA
1.      Rumput teki (Cyperus rotundus)
Klasifikasi dari rumput teki yaitu sebagai berikut:
Kingdom  : Plantae
Divisio      : Magnoliophyta
Classis      : Liliopsida
Ordo         : Cyperales
Family      : Cyperaceae
Genus       : Cyperus
Species     :Cyperus rotundus
(Sumber    : Cronquist 1981)
 Praktikum kali ini,berdasarkan pengamatan dapat diketahui rumput teki merupakan habitus teki-tekian dengan tipe batang mendong. Dikatakan berhabitus atau bersuku teki-tekian karena merupakan salah satu suku tumbuhan berbunga, suku ini adalah kerabat terdekat suku padi-padian dan memiliki banyak kemiripan, orang yang kurang terbiasa sering mengacaukan teki dengan rumput biasa karena penampilannya yang mirip. Bentuk batang mendong bangun segitiga. Saat dipegang bagian permukaan rumput teki  batang rumput ini adalah licin. Arah pertumbuhannya tegak lurus dengan tipe percabangan yang monopodial.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:78),batang mendong(calamus), seperti batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang, misalnya pada mendong (Fimbristylis globulosa Kunth.), wlingi (Scirpus grassus L.) dan tumbuhan sebangsa teki (Cyperaceae), lainnya.
2.      Mendong (Fimbrystilis sp)
Klasifikasi dari Mendong yaitu sebagai berikut:
Kingdom  : Plantae
Divisio      : Magnoliophyta
Classis      : Liliopsida
Ordo         : Cyperales
Family      : Cyparaceae
Genus       : Fimbrystilis
Species     : Fimbrystilis sp
(Sumber    : Cronquist 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan tanaman mendong memiliki ciri-ciri batang yang serupa dengan rumput teki tapi tanaman ini lebih besar. Habitusnya berupa herba dengan tipe batang berupa mendong karena memiliki ruas-ruas yang lebih panjang daripada tipe rumput, dan batang berbentuk segitiga. Batangnya berwarna hijau dengan permukaan yang licin. Arah tumbuh batang tegak lurus dengan permukaan tanah. Memiliki tipe percabangan monopodial karena batang utamanya terlihat jelas.
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan annual, yaitu tumbuhan yang berumur pendek, yakni kurang dari 1 tahun sudah mati atau paling lama dapat mencapai umur satu tahun, setelah itu tanaman ini akan mati. Warna daun tumbuhan  ini yaitu hijau dengan bangun daun pita dan warna batang hijau. Mendong memiliki perawakan yang hampir sama dengan rumput teki namun memiliki ukuran yang lebih besar, mendong berhabitus herba.
3.      Pisang (Musa paradisiacaL.)
Klasifikasi dari Pisang yaitu sebagai berikut:
Kingdom  : Plantae
Divisio      : Magnoliophyta
Classis      : Liliopsida
Ordo         : Zingiberales  
Family      : Musaceae
Genus       : Musa
Species     : Musa paradisiacaL.
(Sumber    : Cronquist 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui pisang termasuk habitus herba dengan tipe batang basah, yaitu batang yang lunak dan berair. Batang pisang yang sering kita lihat bukan merupakan batang pisang sebenarnya, itu merupakan batang semu, batang pisang sesungguhnya berada pada bawah batang semu yang biasanya terletak di bawah permukaan tanah atau yang sering kita sebut dengan bongkol pisang. Batang pada pisang sejati ini memiliki bentuk bulat berlekuk.Permukaan batang pada batang semunya licin namun permukaan batang sejatinya kasar dengan adanya lekukan-lekukan. Arah tumbuh batang tegak lurus dengan percabangan monopodial.
4.      Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)
Klasifikasi Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)
Divisio      : Magnoliophyta
Classis      : Liliopsida
Ordo         : Rosales
Family      : Rapilionaceae
Genus       : Clitoria
Species     : Clitoria ternatea L.  
(Sumber    : Cronquist 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan, Kembang telang memiliki habitus berupa herba dan tipe batangnya adalah berkayu. Bentuk batang  bulat dan pada permukaannya memiliki alur. Arah pertumbuhan batangnya membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis) yang jika dilihat dari atas arah belitannya berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Batang tanaman ini naik ke atas dengan menggunakan cabang pembelit dan meliliti penunjangnya yang jika kita ikuti jalannya batang yang membelit itu, maka penunjang akan selalu berada di sebelah kiri kita. Cabang-cabangnya merupakan pendukung daun-daun dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang atau bersifat sirung panjang. Tipe percabangannya adalah simpodial karena ukuran cabang-cabangnya hampir sama dengan batang utamanya.
5.      Sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi dari Sirih yaitu sebagai berikut:
Kingdom  : Plantae
Divisio      : Magnoliophyta
Classis      : Magnoliopsida
Ordo         :Piperales
Family      : Piperaceae
Genus       : Piper
Species     : Piper betle L.
(Sumber    : Cronquist 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui sirih termasuk habitus herba dengan tipe batang rumpu, karena batangnya tidak keras, mempunyai ruas-ruas yang nyata dan sering kali berongga. Bentuk batangnya bulat dengan permukaan licin dan beralur. Arah tumbuh batangnya memanjat kesegala bidang, baik bidang rata maupun tidak.Termasuk tipe percabangan monopodial.
Sirih (Piper betle) termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain.Tanaman ini panjangnya mampu mencapai puluhan meter. Bentuk daunnya pipih menyerupai jantung, tangkainya agak panjang,tepi daun rata, ujung daun meruncing, pangkal daun berlekuk, tulang daun menyirip,dan daging daun tipis. Permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau tembelek atau hijau agak kecoklatan dan permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut.Daun-daun sirih yang subur dan merupakan daun tunggal.
6.      Bambu (Bambusa sp)
Klasifikasi dari Bambu yaitu sebagai berikut:
Kingdom  : Plantae
Divisio      : Magnoliophyta
Classis      : Liliopsida
Ordo         : Cyperales
Family      : Poaceae
Genus       : Bambusa
Species     : Bambusa sp
(Sumber    : Cronquist 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui Bambu termasuk habitus herba berkayu yang batangnya bertipe batang berkayu dengan bentuknya yang bulat. bentuk batang bambu adalah bulat. Permukaan  bambu bila kita pegang licin. Arah tumbhuh batang daun tegak lurus ke atas dengan percabangannya yang monopodial. Batang bambu berbentuk silindris, bulat, berbuku-buku, beruas-ruas, berongga (ada pula yang masif), berdinding keras, pada setiap buku terdapat mata tunas atau cabang. Warna batangnya biasanya hijau dan jika sudah tua akan menguning atau cokelat. Tumbuhnya ke atas dan tegak lurus (erectus). Batang-batang bambu muncul dari akar-akar rimpang yang menjalar dibawah lantai. Batang-batang yang sudah tua keras dan umumnya berongga, berbetuk silinder memanjang dan terbagi dalam ruas-ruas.
7.      Kaktus (Opuntia vulgaris)
Klasifikasi dari Kaktus yaitu sebagai berikut:
Kingdom  : Plantae
Divisio      : Magnoliphyta
Classis      : Magnoliopsida
Ordo         : Caryophylales          
Family      : Cartoceae
Genus       : Opuntia
Species     : Opuntia vulgaris
(Sumber    : Cronquist 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui Habitus kaktus adalah herba.Batangnya mempunyai bentuk yang pipih kladodia karena pertumbuhannya yang tanpa batas.Tipe batangnya adalah batang basah karena batangnya lunak dan berair.Permukaan kaktus ada yang berduri ada yang tidak, kaktus Opuntia vulgaris mempunyai permukaan yang licin berduri.Arah tumbuh batang kaktus ini adalah tegak lurus dengan tipe percabangannya yang monopodial.
8.      Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi dari Pepaya yaitu sebagai berikut:
Kingdom  : Plantae
Divisio      : Magnoliophyta
Classis      : Magnoliopsida
Ordo         : Violales
Family      : Caricaceae
Genus       : Carica
Species     : Carica papaya L.
(Sumber    : Cronquist 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui Pepaya yang sangat bermanfaat bagi tubuh ini berhabitus perdu dengan batang basah.Bentuk batang pepaya bulat dan permukaannya memperlihatkan berkas-berkas daun. Arah tumbuh batangnya ke atas tegak lurus dengan tipe percabangan yang monopodial.
Pepaya merupakan tumbuhan yang jelas berbatang. Pepaya memiliki sifat batang yang basah (herbaceus) serta memperlihatkan bekas-bekas daun. Bentuk batangnya yaitu bulat (teres), arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus), dan percabangan batangnya monopodial semu karena duduk daun langsung duduk pada batangnya.Memperlihatkan berkas-berkas daun, misalnya pada papaya (Carica papaya L.)dan kelapa (Cocos mucifera L..)
9.      Jambu biji (Psidium guajava L.)
Klasifikasi dari Jambu Biji yaitu sebagai berikut:
Kingdom  : Plantae
Divisio      : Magnoliophyta
Classis      : Magnoliopsida
Ordo         : Myrtales
Family      : Myrtaceae
Genus       :Psidium
Species     :Psidium guajava L.
(Sumber    : Cronquist 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui Jambu biji adalah tanaman berhabitus pohon kecil.Tipe batangnya batang berkayu dengan bentuk batang yang bulat.Keadaan permukaan batangnya mengalami lepasnya kerak (bagian kulit yang mati). Arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus) ke atas dengan tipe percabangan yang Dikotom.Tumbuhan biji belah pada umumnya mempunyai batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan keujung semakin mengecil,jadi batangnya dapat di pandang sebagai suatu kerucut atau limas yang amat memanjang dan mempunyai percabangan.
Jambu biji memiliki cabang sirung pendek (virgula atau virgula sucre scens) yaitu cabang – cabang kecil dengan ruas – ruas yang pendek yang selain daun juga merupakan pendukng bunga dan buah.Daun jambu biji tergolong daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai (petiolus) dan helaian (lamina) saja disebut daun bertangkai. (perkamenteus). Pada umumnya warna daun pada sisi atas tampak lebih hijau licin
10.  Cemara (Casuarina equisetifolia L.)
Klasifikasi dari Cemara yaitu sebagai berikut:
Kingdom  : Plantae
Divisio      : Magnoliophyta
Classis      : Magnoliopsida
Ordo         : Casuarinales
Family      : Casuarinaceae
Genus       : Casuarina
Species     : Casuarina equisetifoliaL.
(Sumber    : Cronquist 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui habitusnya berupa pohon berkayu dengan tipe batangnya yaitu batang berkayu. Bentuk batangnya bulat dengan permukaan batang yang kasar dan memperlihatkan lepasnya kerak. Arah tumbuh batangnya condong keatas dengan tipe percabangannya yang monopodial. Arah tumbuh cabangnya adalah condong ke atas. Cemara  merupakan tanaman berhabitus pohon. Tipe batang tumbuhan ini adalah batang berkayu dengan bentuk batang bulat (teres) dan permukaan batang yang memperlihatkan lepasnya kerak. Tipe percabangan tumbuhan ini monopodial, yaitu batang pokoknya tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang daripada cabang-cabangnya. Arah tumbuh batang tegak lurus dengan sifat cabang tegak lurus. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan menahun, yaitu tumbuhan yang dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun, bahakan selama ratusan tahun..
11.  Ketapang (Terminalia catappa L.)
Klasifikasi dari Ketapang yaitu sebagai berikut:
Kingdom  : Plantae
Divisio      : Magnoliophyta
Classis      : Magnoliopsida
Ordo         : Myrtales
Family      : Combretaceae
Genus       : Terminalia
Species     : Terminalia catappaL.
(Sumber    : Cronquist 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui Pohon ketapang yang banyak kita temui mempunyai tipe percabangan monopodial dengan arah tumbuh batang yang tegak lurus.Ketapang merupakan habitus pohon kecil yang batangnya berkayu (tipe batang).Bentuk batang ketapang adalah bulat dengan permukaan yang kasar.Habitus tanaman ini sangat jelas yakni pohon dengan tipe batang yang keras dan berkayu. Bentuk batangnya bulat dengan permukaannya banyak terdapat bintil-bintil lentisel. Arah tumbuh batangnya tegak lurus dengan permukaan tanah, dengan tipe percabangan monopodial karena sangat jelas terlihat batang utamanya. Arah tumbuh batangnya mendatar dengan sudut hampir 90 derajat.   Ketapang  merupakan tanaman berhabitus pohon. Tipe batang tumbuhan ini adalah batang berkayu dengan bentuk batang bulat (teres) dan permukaan batang yang kasar karena adanya bulu-bulu  halus. Tipe percabangan tumbuhan ini monopodial, yaitu batang pokoknya tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang daripada cabang-cabangnya. Arah tumbuh batang tegak lurus dengan sifat cabang tegak lurus.
12.  Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)
Klasifikasi dari Bogenvil yaitu sebagai berikut:
Kingdom  : Plantae
Divisio      : Magnoliophyta
Classis      : Magnoliopsida
Ordo         : Carryophyllales
Family      : Nyctaginaceae
Genus       : Bougainvillea
Species     : Bougainvillea spectabilis
(Sumber    : Cronquist 1981)
Bogenvil atau kembang kertas yang sering kita temui ini mempunyai bentuk batang yang bulat dan permukaan yang kasar berduri.Kembang ini termasuk habitus perdu yang tipe batangnya batang berkayu.Arah tumbuh batangnya memanjat pada durinya dan percabangan yang simpodial.Tanaman bogenvil  termasuk tanaman perdu tegak, tinggi tanaman kira-kira 2-4 meter. Sistem perakarannya  adalah tunggang. Dengan akar-akar cabang yang melebar ke semua arah dengan kedalaman 40  cm – 80 cm. Akar yang terletak dekat permukaan tanah kadang tumbuh terus atau akar bakal tanaman bara. Bogenvil  merupakan perdu yang memanjatdan menggantung, tinggi 0,3 m – 10 m. batang memiliki cabang berkayu bulat, beruas, dan memiliki diameter 5 mm – 8 mm, berwarna coklat dan majemuk. Bunga bogenvil termasuk bunga majemuk, payung 3  – 15 bunga. Bunga beranekaragam ada kuning, merah, merah jambu, ungu, putih dan sebagainya.  Kelopak bunga berbentuk tabung 2 – 4 mm. taju bunga 5 -8, berbentuk paku, berambut halus.
13.  Rambusa (Passiflora Foetida)
Klasifikasi dari Rambusa yaitu sebagai berikut:
Kingdom  : Plantae
Divisio      : Spermatophyta
Classis      : Angiospermae
Ordo         : Violales
Family      : Passifloraceae
Genus       : Passiflora
Species     : Passiflora Foetida
(Sumber    : Cronquist 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan Rambusa memiliki permukaan licin, dengan arah tumbuh menjalar. Habitusnya herba sedangkan tipe batangnya adalah batang basah, memiliki bentuk bulat dan merupakan percabangan simpodial

VI.                KESIMPULAN
1.      Ada beberapa habitus pada batang yaitu dapat dibedakan menjadi habitus herba, semak, perdu, pohon, liana, sukulenn, dan lainnya.
2.      Bermacam-macam batang tumbuhan yaitu: batang basah, batang berkayu, batang rumput, dan batang mendong.
3.      Bentuk-bentuk batang ada beberapa, yaitu: bulat, bersergi (bangun segi tiga dan bangun segi empat), pipih (filokladia dan kladodia).
4.      Permukaan batang ada yang licin, berusuk, beralur, bersayap, berambut, berduri, memperlihatkan berkas-berkas daun, memperlihatkan berkas-berkas daun penumpu, memperlihatkan banyak lentisel, serta keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak.
5.      Macam-macam arah tumbuh batang dibedakan menjadi tegak lurus, menggantung, berbaring, menjalar atau merayap, serong ke atas atau condong, mengangguk, memanjat, dan membelit kiri atau kanan.
6.      Ada tiga macam percabangan yaitu monopodial, simodial, dan dikotom atau menggarpu.

VII.             DAFTAR PUSTAKA
A.    Daftar Pustaka Gambar
Aulia, kimmy. (2014). Morfologi tumbuhan praktikum  IV       Bentuk Batang, Arah Tumbuh, Permukaan dan Modifikasi Batang.


Pratiwi, Rahmi. (2015). Morfologi tumbuhan praktikum  IV Bentuk Batang, Arah Tumbuh, Permukaan dan Modifikasi Batang. http://rahmipratiwibiologi14.blogspot.co.id/2015/05/morfologi-tumbuhan.html (diakses  pada 4 April 2017)

SonaAji. (2013).Manfaat daun pisang.

B.     Daftar Pustaka Buku
Amintarti, Sri. (2017). Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. PMIPA FKIP UNLAM: Banjarmasin.
Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Flowering Plants. Columbia University: New York.
Tjitrosoepomo, Gembong. (2013). Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta



      

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRAKTIKUM III Tata letak daun, rumus daun dan diagram daun

PRAKTIKUM VIII Akar dan Modifikasinya

PRAKTIKUM I BIOKIMIA Glukosa